Berkah Herbal

Rabu, 24 Juni 2015

KETIKA TANGAN DAN KAKI BERKATA


        properti youtube.com

Lirik: Taufiq Ismail
Lagu: Chrisye

Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu  kita  bila harinya
Tanggung jawab tiba

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah

Kukuhkanlah
Di jalan cahaya... sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu... yang hina....

Selasa, 23 Juni 2015

BERTAQWA SELAGI MUDA

oleh : Mahrus Junaidi Elyass

Jangan percaya dengan slogan “masa muda-masa yang paling indah”, masa muda masanya hura-hura alias funky, bebas menentukan jalan hidupnya sendiri, orang tua nggak boleh ngatur-ngatur lagi, sudah bisa mikir mana yang baik dan buruk buat diri sendiri, dan masih banyak lagi slogan-slogan yang cenderung sak karepe dhewe……merasa sudah mulai bebas memilih teman apalagi dari lawan jenisnya supaya dianggap normal, sibuk berpacaran berdua-duaan padahal yang ketiga adalah syetan yang setia menemani. Remaja putri sudah mulai mencari-cari model busana yang gaul dan trendy, pakaian ketat agar dibilang seksi, ogah memakai busana muslimah agar tidak dibilang ustadzah. What??? Lihatlah dunia luar sana! Berapa banyak remaja yang terjerumus pergaulan bebas? Yang pria ujung-ujungnya kena penyakit kelamin, yang wanita juga tak kalah menderita karena harus mengandung benih dosa. Berapa banyak wanita yang mengalami pelecehan dari kaum pria karena busananya seksi dan memancing kejailan mereka? Terjerat narkoba yang dibawa teman-temannya dan akhirnya membawa petaka, naudzubillah….
    
Perhatikan wahai para remaja! Ketika seseorang telah memasuki usia aqil baligh (dewasa) dengan ditandai datangnya menstruasi bagi wanita dan mimpi basah bagi pria, maka mulailah setiap amalnya akan diperhitungkan. Amal kebaikan dan ibadahnya akan dicatat sebagai amal kebaikan dirinya, perbuatan kemungkaran akan dicatat sebagai catatan dosa dirinya. Semua bentuk amalnya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah Subhanahu wata’ala di yaumil hisab nanti.
Keindahan adalah ketika seseorang memperoleh derajat tinggi dimata Allah subhanahu wa ta’ala karena ketaqwaannya. Karena tidak ada tempat yang terindah untuk tujuan akhir bagi seorang mukmin kecuali surga yang dijanjikan Allah al-haqqul wa’dil amiin.

subbanul yaum rijalul ghod”, pemuda masa sekarang adalah calon pemimpin masa mendatang. Pemimpin atas dirinya sendiri dan calon keluarga (istri dan anak-anaknya kelak). “jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim:6). Karenanya setiap remaja harus membekali dirinya dengan ilmu agama agar kualitas ibadahnya semakin baik. Mengerti mana yang wajib dan mana yang sunnah, mengerti mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda dalam beribadah, karenanya tidak ada alasan pula menunda-nunda menuntut ilmunya. Karena ajal pun datang tak menunggu usia senja.  

Seorang remaja yang taat beribadah termasuk salah satu dari 7 golongan yang akan mendapat perlindungan Allah subhanahu wata’ala nanti pada hari dimana tidak ada perlindungan selain dariNya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda : “Ada tujuh kelompok yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang adil, remaja yang senantiasa beribadah kepada Allah, seseorang yang senantiasa hatinya dipertautkan dengan masjid, dua orang yang saling menyayangi karena Allah dimana berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu menjawab : “sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan shadaqah kemudian ia merahasiakannya sampai-sampai tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya meneteskan air mata”. (HR. Bukhori-Muslim).


Remaja yang sholeh dan sholihah adalah kebanggaan orang tua. Kalian adalah asset berharga bagi keduanya. Kebaikan akhlak kalian menenteramkan hidupnya dan itu lebih dari cukup untuk membalas budinya. Ketaatan kalian yang nantinya akan turut mengangkat derajat orang tua dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala. Doa kalian adalah penerang alam kubur orang tua yang telah tiada. Dan inilah bakti yang  paling tinggi kepada orang tua. Harapan para orang tua adalah dipertemukan kembali dengan keluarganya, istri dan anak-anaknya kelak di surganya Allah Azza wa Jalla, aamiin.   

Kamis, 18 Juni 2015

RAMADHAN BULAN TARBIYYAH


Oleh : Mahrus Junaidi Elyass

Bulan Ramadhan adalah bulan tarbiyyah. Saatnya melatih kembali jiwa dan raga sesuai dengan tujuan yang dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Mukminin yaitu agar bertaqwa. Menjalankan ibadah puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga harus memperhatikan hal-hal yang akan mengurangi pahala dalam berpuasa.
Betapa setiap aspek puasa Ramadhan ini bila dijalankan dengan penuh ketaatan dan harapan pahala, maka sejatinya seluruh aspek tersebut memiliki tujuan kebaikan yang luar biasa baik untuk kehidupan pribadi, keluarga dan kehidupan sosial. Setiap aspek puasa ramadhan memiliki makna pembinaan sesuai fitrah manusia secara individu maupun dalam bermasyarakat. Bertujuan kebahagiaan dan keselatamatan dunia-akhirat.

Pembinaan secara lahiriyah dari ibadah puasa ramadhan yaitu menahan lapar dan dahaga.
Bila si miskin telah terbiasa menahan lapar dan dahaga, maka di bulan ramadhan sebenarnya ia sedang memanen pahala dengan kondisinya. Karena jika ia berpuasa sesuai syariat karena Allah Subhanahu wata’ala maka lapar dan dahaganya akan mendapatkan pahala yang berlipatganda. Karena kondisinya  ia ikhlas dan semakin taat beribadah maka baginya kemuliaan disisi Allah Azza wa Jalla.

Pembinaan lahiriyah dari ibadah puasa ramadhan bagi yang berkecukupan apalagi yang memiliki kelebihan harta, yakni agar memiliki kepekaan sosial. Merasakan bagaimana tidak enaknya lapar dan kekurangan. Sehingga memunculkan semangat membantu sesama yang berkekurangan. Merasakan bahwa harta yang dimiliki adalah titipan yang tidak boleh dipergunakan sendiri tanpa mempedulikan kesusahan tetangganya. Menanggalkan kesombongan dari banyaknya harta, karena sebenarnya tidak mungkin si kaya dapat menikmati kekayaannya tanpa adanya si miskin. Betapa repotnya mengurus rumah yang besar dan luas jika tidak ada yang mau jadi asisten rumah tangga. Betapa sulitnya mencari tukang ojek pada saat terjebak kemacetan jika tidak ada yang butuh lagi menjadi tukang ojek. Hal-hal kecil yang kadang disepelekan inilah justru memiliki hikmah dan pelajaran bahwa tidak seharusnya si kaya menyombongkan hartanya.

Puasa ramadhan juga memiliki peran pembinaan yang dahsyat dalam kehidupan bermasyarakat. Betapa detilnya penilaian bagi orang yang berpuasa, bukan hanya meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa tetapi juga menghindari hal-hal yang akan mengurangi pahala berpuasa.
Rasululloh Shallallahu alaihi wasallam bersabda “betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. At-Thabrani)

Orang yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah :
1. Orang yang berpuasa tapi tidak meninggalkan perkataan dusta ( berbohong dan memfitnah).
    Berbohong bukan sekedar penghianatan atas suatu kepercayaan, tetapi merupakan penghancuran kredibilitas diri orang yang melakukannya. Betapa manusia telah diciptakan oleh Allah Subhanahu wata'ala sebaik-baik bentuk dan akan ditinggikan derajatnya jika ia mau bertaqwa. Maka berdusta adalah bentuk pengingkaran hati nurani dan kekufuran yang nyata, dan karenanya Allah Al-Ghaniyyu tidak butuh puasa orang seperti ini.

2. Orang yang berpuasa tetapi tidak meninggalkan perkataan yang sia-sia (laghwu) dan perkataan yang tidak senonoh (rofats). Perkataan yang sia-sia adalah yang tidak mengandung "amar makruf nahi munkar" tidak ada ajakan pada kebaikan dan meninggalkan laranganNya) dan tidak pula mengandung "tawashaubil haq watawasaubis shobr" (tidak ada nasehat kepada kebaikan dan kepada kesabaran). Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Yang ada hanya senda gurau belaka yang bahkan dapat dapat menggelincirkannya pada hal-hal yang dimurkai Alloh subhanahu wata'ala, yang ancamannya adalah panasnya api neraka, naudzubillan.
Perkataan rofats (tidak senonoh) adalah kalimat yang menjurus pada timbulnya nafsu birahi, meskipun itu bergurau.

3. Orang yang berpuasa tetapi tidak mengendalikan amarahnya.

4. Orang  yang berpuasa tetapi tidak meninggalkan maksiat.
Berpuasa tetapi tidak menahan hati dan pikirannya dari perasaan sombong, iri, dengki dan hasad. Berpuasa tetapi tidak menjaga mata dari pandangan yang menjadikannya pintu masuknya nafsu syaitan. berpuasa tetapi membiarkan auratnya terlihat oleh yang bukan muhrim. Berpuasa tetapi tidak menjaga pendengaran dan lisan dari gosip dan fitnah. berpuasa tetapi tidak menjaga tangan dari mengambil yang bukan haknya, menyentuh yang bukan mahramnya. Berpuasa tetapi tidak menahan langkah kakinya menuju tempat maksiat, tsumma naudzubillah.

Karenanya, bulan Ramadhan adalah bulan pelatihan dan pembinaan lahir dan bathin. Sehingga apabila ibadah puasa ramadhan dijalankan dengan sebenar-benarnya sesuai tuntunan Rasululloh shallallahu alaihi wasallam dengan penuh keimanan dan berharap pahala dari Allah Subhanahu wata’ala (imanan wahtisaban) maka insyaalloh dalam kehidupan setelah ramadhan akan semakin meningkatkan kualitas dalam berhubungan dengan sesama manusia (hablum minannas) dan kepada Allah Azza wa Jalla (hablum minalloh).


Semoga kita dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya dan dapat memperoleh predikat ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, aamiin.

Jumat, 12 Juni 2015

HIKMAH DARI MASALAH


Oleh : Mahrus Junaidi Elyas

Suatu ketika para jamaah majelis diminta menuliskan 3 masalah yang sedang atau pernah dialaminya. Para jamaah lalu menuliskannya dan ternyata sebagian besar menuliskan lebih dari yang diminta. Bahkan ada yang menuliskan hingga 10 masalah hingga meneteskan air mata. Setelah itu para jamaah diminta untuk mengingat kembali, bagaimana masalah itu diselesaikan atau bahkan mungkin belum terselesaikan hingga sekarang.
Bagaimana perasaan jamaah dengan permasalahan yang dialami? Sebagian besar kita merasakan masalah itu tidak enak, tidur pun tak nyenyak, bikin emosi dan hipertensi, “kenapa harus saya, kenapa tidak yang lain saja” bahkan ada yang sampai merasa “kenapa Alloh nggak adil, padahal saya taat beribadah?”.



 Kadang kita lebih banyak mencurahkan perhatian pada masalah yang datang.

Terlalu kurus masalah, terlalu gemuk masalah, susah dapat pekerjaan masalah, gaji kecil masalah, belum dapat jodoh masalah, sudah dapat jodoh belum dikaruniai momongan masalah, istri cerewet masalah, suami jarang pulang masalah, rumah ngontrak masalah, sudah punya rumah masalahnya belum punya motor, sudah punya motor masalahnya kehujanan dijalan. Sudah punya mobil masalahnya pusing BBM naik.
Dan kita melupakan nikmat yang jauh lebih besar yang telah Allah karuniakan kepada kita.

Sekujur tubuh kita adalah karunia Allah yang luar biasa.
Bagaimana jika kepala tidak ditumbuhi rambut? Bagaimana jika mata tidak mau berkedip? Bagaimana jika mata tidak mampu menangkap warna-warni cahaya? Bagaimana jika hidung ini sedikit tersumbat sehingga sulit bernafas? Bagaimana jika telinga tidak dapat menangkap frekuensi gelombang suara? Bagaimana jika jantung ini sejenak saja berhenti berdetak?  Bagaimana jika urat syaraf yang ribuan bahkan jutaan jumlahnya satu diantaranya tak berfungsi? Bagaimana jika satu atau kedua kaki tak lagi mampu menahan keseimbangan tubuh? Lalu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai pengobatannya? Ternyata nikmat Allah begitu luar biasa.  Lalu katakan dengan masalah yang barusan dituliskan “wahai masalah……..! kecil sekali engkau, karena ternyata masih banyak nikmat Allah yang aku terima, Allahu Akbar!”

Maka kita pun akan terbiasa dan tangguh menghadapi masalah. Karena kita yakin, dengan masalah maka kita akan terlatih menghadapi ketidak-enak-an dan sesuatu yang tidak sesuai keinginan. Namun sejatinya masalah itulah yang membuat kita menjadi kuat, seperti kuatnya akar pohon yang tinggi menahan kencangnya hembusan angin.

Sebatang besi tidak akan pernah menjadi sebilah pedang yang tajam jika ia tak pernah dibakar bara api dan ditempa berkali-kali.
Kerang mutiara tidak akan menghasilkan mutiara yang indah dan berharga jika ia tidak menahan  pedihnya butiran pasir yang menyelinap di tubuhnya.
Seekor kupu-kupu tak akan pernah mampu terbang dengan sayapnya yang indah jika ia tidak melalui gelap dan pekatnya kepompong.

Saudaraku…., ujian Allah subhanahu wa ta’ala bukan hanya berupa kesulitan tetapi juga kesenangan.


 













Allah menguji kita dengan keimiskinan agar kita gigih ber-ikhtiar dan tidak menyombongkan diri
Allah menguji kita dengan kekayaan agar kita tidak terlena dengan dunia yang hanya sementara. Dan semua itu nanti akan dimintakan pertanggungjawabannya.

Allah telah menyiapkan pahala yang besar bagi orang yang sabar dan senantiasa mendekat kepada-Nya.


 








Dan orang beriman selalu meyakini bahwa segala sesuatu apapun yang terjadi berasal dari Allah dan kepada-Nya kita kembalikan semua urusan.


 
Wallahu a'lam.







Selasa, 09 Juni 2015

Menjaga Sholat


Oleh : Mahrus Junaidi Elyass

Ibadah sholat adalah sarana komunikasi makhluk dengan Khalik-nya, langsung tanpa perantara! Sarana komunikasi yang melibatkan aktivitas hati, lisan dan gerakan. Setiap kalimat dan gerakan sholat mengandung makna yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Diawali dengan niat yang benar “liLLAHI ta’ala” karena Allah SWT, bukan karena mengharap pujian makhluk-Nya, bukan untuk dinilai boss di kantornya, bukan pula agar dipandang alim teman-temannya. “Allahu Akbar”, hanya Allah Yang Maha Besar, tinggalkan sejenak urusan dunia dan fokuslah pada panggilan-Nya. Ungkapkan rasa syukur kepada Allah Yang Menguasai seluruh alam, Yang Maha Menyayangi dan Maha Mengasihi. Berdoa memohon diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus “shirotol mustaqim” seraya memuji-Nya. Diakhiri dengan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Akhiri dengan sapaan salam kepada saudara kita yang seiman, baik sebelah kanan maupun sebelah kiri.

Allah SWT menempatkan Ibadah Sholat sebagai prosedur (rukun) kedua yang bukan hanya sekedar wajib dilaksanakan tetapi harus ditegakkan oleh seorang Muslim. Syarat bagi orang yang akan menjalankan ibadah sholat adalah beragama Islam, berakal, mumayyiz (dapat membedakan yang baik dan buruk), suci dari hadast, suci pakaian dan tempat, menutup aurat, telah masuk waktunya, menghadap kiblat, dan niat.

Karenanya setiap hendak melaksanakan sholat, sebaiknya selalu mengawali dengan kalimat syahadat. Agar keimanan selalu terjaga dan sholat kita menjadi bermakna. Karena sholat tidak akan berguna dan sia-sia bila terdapat hal-hal yang membatalkan keimanan pada diri seseorang sekecil apapun itu. Jika menganggap urusan dunia lebih besar dari kewajiban beribadah kepada Allah SWT sehingga merasa biasa saja dalam menjalankan rukun-rukun sholat, maka jauhkanlah perasaan itu agar sholat kita tidak sia-sia. Bukankah dalam setiap gerakan sholat 5 waktu kita menegaskan kalimat “Allahu Akbar” sebanyak 78 kali dan sholat sunnah sebanyak 80 kali atau  total sebanyak 158?. Itu artinya Kebesaran hanya milik Allah Azza wa Jalla, dan semua urusan dunia ini begitu kecil dihadapan-Nya. Hanya 5 waktu panggilan wajib untuk menghadap-Nya, sedangkan Allah tak pernah tidur mengurusi kita, melimpahkan karunia-Nya kepada seluruh alam dan seisinya. Namun tidak semua makhluk-Nya bersikap sama, ada yang bersyukur dan ada pula yang mengingkari (kufur) karunia-Nya. "Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku" (Q.S. Al-Baqarah: 152).

Mari berhitung waktu, berapa  yang kita gunakan untuk sholat dibandingkan dengan waktu yang kita gunakan untuk urusan selainnya. Jika sholat wajib dan sunnah yang kita lakukan sebanyak 14 kali, lalu masing-masing setiap sholat kita butuh waktu 10 menit, tambahkan dengan qiyamullail 30 menit maka jumlah waktu yang digunakan untuk sholat sehari semalam 170 menit atau 2,8 jam. Maka kita masih mempunyai waktu 21,2 jam untuk aktivitas lain seperti tidur, bekerja dan aktivitas lainnya. Jika dalam sebulan akumulasi waktu yang kita gunakan untuk sholat sebanyak 85 jam atau 3,5 hari, maka dalam setahun  akumulasi menjadi 42 hari atau 11 persen waktu yang terpakai untuk sholat. Sisanya? Jika digunakan untuk menjalankan ibadah lainnya maka semoga Allah mencatat sebagai kebaikan jika dilakukan dengan ikhlas. Jika digunakan juga untuk urusan dunia tapi diniatkan karena mengharap ridho Allah SWT semoga dicatat sebagai pemberat timbangan amal baik pada hari perhitungan nanti. Karena semua urusan dunia yang dilakukan dengan mengikuti apa yang diperintahkan Allah SWT dan menjauhi semua yang dilarang-Nya, sebagaimana sholat yang kita kerjakan juga mengharap ridho dan karena Alloh semata, maka insyaALLOH kita termasuk orang-orang yang beruntung. Dan berhati-hatilah dengan niat yang mengawali setiap aktivitas kita, meskipun melakukan ibadah, mengikuti perintah dan menjauhi larangan Allah SWT tapi jika terbersit sekecil apapun dalam hati ingin mendapat pujian dari selain Allah SWT maka sedikitpun tidak akan memperoleh kebaikan pahala dari ibadah tersebut, karena terkikis habis seperti api yang melahap kayu kering.”Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat. (yaitu) orang-orang yang lalai dalam shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya”(QS.Al-Ma’un[107];4-6).

Kenapa Sholat diwajibkan kepada orang yang beragama Islam?. Karena seseorang yang telah meyakinkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisannya bersaksi bahwa “tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah SWT, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah” maka ia harus membuktikannya dengan bentuk perbuatan. Sholat adalah  bentuk penyembahan (ibadah) kepada Allah SWT sebagaimana yang dicontohkan Rosululloh SAW. Tanpa bukti dalam bentuk perbuatan maka keislaman seseorang baru sebatas hati dan lisan, maka keislamannya baru sampai pada status KTP. Jika anda menemui orang semacam ini, berhati-hatilah! Karena orang ini telah berbeda antara hati, lisan dan perbuatannya. Allah saja dibohongi, apalagi anda, waspadalah!.
Ibadah sholat adalah penanda bagi orang yang benar-benar ISLAM atau tidak. Sholat adalah tiang agama, jika seorang Muslim menjalankannya  maka ia sebenarnya telah meninggikan dan mensyiarkan Islam. Sebaliknya jika seorang Muslim tidak menjalankan sholat maka sejatinya ia sedang meruntuhkan bangunan Islam. Jika anda bertemu dengan orang semacam ini, maka berhati-hatilah! Islam saja diruntuhkan, apalagi anda!. So, jika kita telah membulatkan tekad mengaku sebagai seorang Muslim, maka jangan tanggung-tanggung dalam urusan keyakinan. Jadilah pribadi yang konsisten, maka anda akan terhormat dimata manusia dan dihadapan Allah SWT.
 Allah SWT berfirman  “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

Sholat juga sebagai sarana agar kita selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT maka setiap aktivitas akan selalu terjaga pada hal-hal yang diridhoi-Nya dan menjauhi hal-hal yang dilarang-Nya.“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama “Allah” gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka, dan kepada Rabb-Nya mereka bertawakkal. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizqi yang Kami berikan kepada mereka.” (Al Anfal: 2-3).
Sholat tidak diwajibkan bagi orang Islam jika ia tidak berakal, karena kelebihan manusia dengan makhluk Allah yang lainnya terletak pada akal-nya. Akal yang dapat membedakan baik dan buruk, moral dan amoral, pantas dan tidak pantas. Dengan dikaruniai akal inilah maka Allah SWT memilih manusia sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi. Akal digunakan untuk berfikir, mencari cara untuk memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Tetapi Allah SWT juga melengkapi manusia dengan nafsu agar menjadi pendorong aktivitas akal. Asal kata nafsu dalam bahasa arab dapat diartikan selera atau kehendak. Nafsulah yang akan mendorong seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu baik itu telah dipikirkan atau tidak dipikirkan oleh akal. Munculnya “penyesalan”  karena akal terlambat memberikan pertimbangan sebuah tindakan yang didorong oleh nafsu. Tidak adanya “penyesalan” karena akal tidak memberikan atau salah dalam memberikan pertimbangan sehingga dapat dikalahkan oleh nafsu. Pertimbangan yang salah karena akal  tidak mengambil pedoman yang benar seperti yang telah diingatkan  Rasululloh SAW  pada sabdanya : “Aku tinggalkan kepadamu dua perkara untuk kalian, kalian tidak akan tersesat jika berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnahku”(HR.Imam Malik).
Lalu, apa hubungannya perintah sholat dengan orang yang berakal?. Sholat adalah ibadah yang tatacaranya tidak boleh menyimpang dari ajaran Rosululloh SAW. Tidak ada perbedaan baik dari gerakan maupun bacaannya. Untuk memahami gerakan tidaklah sulit, karena cukup dengan melihat dan mempraktekkannya. Tetapi untuk mengikuti bacaan-bacaannya perlu sedikit usaha untuk mengerti, karena sholat menggunakan bahasa arab yang berisi bacaan doa dan ayat Al-Qur’an, dan yang paling mengerti bahasa arab tentu orang arab itu sendiri. Bagi yang bukan orang arab tentu harus mempelajari agar mengerti artinya. Sehingga dapat memahami makna dari bacaan dan gerakan sholat tersebut. Dan sebaliknya, jika seseorang melakukan sholat tapi tidak mengerti arti gerakan dan bacaannya maka sama dengan ia tidak mengerti apa yang dilakukan.  Hal ini sama juga dengan orang yang dalam kondisi hilang akal atau ingatan. Karenanya Allah SWT melarang orang yang melaksanakan sholat sedangkan ia dalam keadaan mabuk atau hilang ingatan karena dipastikan ia tidak mengerti apa yang dilakukan dan diucapkan. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan….”(QS.An-Nisa; 43)


Ibadah sholat adalah sarana komunikasi makhluk dengan Khalik-nya, langsung tanpa perantara! Sarana komunikasi yang melibatkan aktivitas hati, lisan dan gerakan. Setiap kalimat dan gerakan sholat mengandung makna yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Diawali dengan niat yang benar “liLLAHI ta’ala” karena Allah SWT, bukan karena mengharap pujian makhluk-Nya, bukan untuk dinilai boss di kantornya, bukan pula agar dipandang alim teman-temannya. “Allahu Akbar”, hanya Allah Yang Maha Besar, tinggalkan sejenak urusan dunia dan fokuslah pada panggilan-Nya. Ungkapkan rasa syukur kepada Allah Yang Menguasai seluruh alam, Yang Maha Menyayangi dan Maha Mengasihi. Berdoa memohon diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus “shirotol mustaqim” seraya memuji-Nya. Diakhiri dengan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Akhiri dengan sapaan salam kepada saudara kita yang seiman, baik sebelah kanan maupun sebelah kiri. Wallahu a’lam.

Selasa, 02 Juni 2015

JALAN DAKWAH

Rasululloh SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang melaksanakannya”.(HR.Muslim).

Islam tidak akan dikenal dan berkembang luas jika tidak ada aktivitas dakwah yang dijalankan oleh Rasululloh SAW. Aktivitas dakwah Rosulululloh dimulai kepada keluarga terdekat yaitu istri dan kerabat lainnya. Dari sinilah dimulainya penyebaran nilai-nilai Islam hingga sampai ke  ke Byzantium (Eropa), Habasyah (Sudan), Mesir dan Persia.

Untuk mengajak kepada kebaikan tidak harus menunggu berilmu banyak, tidak harus lulusan pesantren, tidak pula harus menjadi ustadz, ajengan, atau kyai.  Mengajak kepada kebaikan adalah tugas kita semua agar keindahan Islam bisa tersebar dan semakin banyak orang yang memperoleh petunjuk kepada jalan yang benar (shirotol mustaqim). Karena hanya Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan dunia untuk tujuan kebaikan dan ketenangan hidup, serta aspek kehidupan akhirat untuk tujuan kebahagiaan yang kekal. Semua tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat akan dapat tercapai bila kita menjalankan ajaran Islam dengan benar, insyaaLLOH.

Aktivitas dakwah merupakan bagian penting dalam ber-Islam dan merupakan kewajiban yang melekat kepada setiap individu seorang Muslim. Dakwah harus dimulai dari diri sendiri, karenanya setiap Muslim harus senantiasa memperbaiki diri dan menjalankan setiap kebaikan yang akan disampaikan. Allah SWT mengancam orang-orang yang berbeda antara kata dan perbuatan “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.(QS.As-Shaff: 2-3)
Aktivitas dakwah adalah jalan jihad yang sungguh mulia di sisi Allah SWT. Tidak ada bedanya dengan jihad memerangi kemungkaran pada zaman Rasululloh SAW. Metode dakwah juga dapat ditempuh berbagai macam cara. Jika Anda memiliki kemampuan berbicara dihadapan orang banyak, manfaatkan kemampuan anda untuk memotivasi secara verbal kepada ummat dalam hal amar makruf nahi munkar, maka inilah jalan mulia. Jika anda memiliki kemampuan menulis, tulislah kalimat-kalimat ajakan untuk ber-amar makruf nahi munkar, maka inilah jalan mulia, bisa dalam bentuk buku cetakan maupun website. Jika anda punya gadget, anda bisa manfaatkan untuk membroadcast ajakan-ajakan seperti “Sedekah Yuuk!”, “Tahajjud Yuuk!”, “Dhuha dulu Yuuk!”. Bayangkan, jika anda mengirim ke 300 orang yang ada di daftar kontak, maka anda telah mendapatkan pahala minimal sedekah pulsa, dan akan bertambah pahala dari orang-orang yang mengerjakan kebaikan karena pesan anda. Bahkan dengan meng-implementasikan akhlaqul karimah dalam setiap tindak-tanduk kita juga menjadi jalan dakwah yang tidak kalah manjurnya.

Sekecil apapun aktivitas ajakan kepada orang lain untuk berbuat kebaikan, maka kita akan memperoleh pahala kebaikan tanpa mengurangi pahala orang yang mengerjakannya. Mulailah dari sekarang!
Setiap upaya dakwah untuk mengajak kepada “shirotol mustaqim” adalah jalan untuk menegakkan dan meninggikan Islam, dan sebaliknya jika seseorang enggan menegakkan “amar makruf nahi munkar” maka sejatinya ia sedang meredupkan cahaya Islam.  Biasanya orang yang demikian beralasan “urusan agama urusan masing-masing!” dan biasanya orang tersebut juga hanya “sekedarnya” dalam menjalankan syariat.  Bahwa setiap ajakan kepada orang lain maka harus dimulai dari diri sendiri dan setiap orang yang melakukan kebaikan atas ajakan kita maka pahala akan mengalir kepada kita tanpa mengurangi pahala orang tersebut (HR.Muslim).

Bendera dakwah harus selalu dikibarkan! Agar ummat Islam semakin “ghiroh” dan bangga dengan ke-Islamannya. Agar para Muallaf yang baru mengenal Islam semakin tercerahkan jalan kebenaran yang telah ia pilih. Semakin mengerti apa yang harus dilakukan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Agar orang-orang yang belum masuk Islam mengerti dan tertarik akan keindahan ajaran Islam, bukan karena paksaan, tipuan, maupun rayuan materi. Karena jika dakwah tidak terus dilakukan, maka iblis akan mudah mewujudkan janjinya menjerumuskan manusia untuk menemaninya di neraka. Karena Yahudi dan Nasrani tidak akan rela sebelum ummat Islam mengikuti mereka.
Lihatlah kondisi saat ini!, banyak ummat Islam yang tidak sepenuhnya menjalankan ajaran Islam. Mengenakan jilbab masih mengikuti trend dan menyerupai gaya orang yang tidak mengerti Islam (tabarrujal jahiliyyah), dimana semestinya mengenakan jilbab harus menjulur hingga menutupi dadanya [QS.An-Nuur:31], dan bahkan agar lebih tenang dan tidak memancing syahwat laki-laki maka Allah SWT memerintahkan agar mengenakan jilbab ke seluruh tubuh wanita [QS.Al-Ahzaab:59]. Jelaslah aturan Allah SWT mengenai diwajibkannya jilbab ini. Maka  tidak perlu diperdebatkan lagi meskipun ada istri atau anak ulama besar sekalipun jika jilbab yang ia kenakan tidak sesuai aturan Allah SWT maka tidak bisa dianggap suatu pembenaran bahwa mengenakan jilbab juga boleh seperti itu.

Aktivitas dakwah juga bertujuan agar ummat Islam semakin mengerti dan mau mempelajari ajaran Islam dengan benar. Aqidahnya benar, Ibadahnya benar, dan pada akhirnya akhlaknya juga akan benar. Memberikan motivasi agar menyempurnakan kepada jalan Islam. "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jekak syaitan karena sesungguhnya syaitan adalah musuh besar bagi kalian" (QS.Al-Baqarah ; 208).
Tantangan dakwah juga  untuk menghadang upaya sekelompok orang yang dengan terang-terangan mengedepankan akal pikiran dalam menafsirkan syariat. Ayat Al-Qur’an diterjemahkan seenaknya sendiri dengan bekal membaca transliterasi tanpa mengerti kaidah tafsir (qawa’iduttafsir) dan tanpa mengaji kepada guru yang memiliki ilmu. Sehingga akhirnya yang dilakukan adalah pilah-pilih  ayat Al-Quran yang sesuai dengan akal dan zaman. Padahal Allah SWT telah menjamin bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, yang diturunkan kepada orang-orang yang bertaqwa [QS.Al-Baqarah :2]. Allah SWT juga menantang kepada pihak-pihak yang meragukan Al-Qur’an agar mendatangkan ayat-ayat tandingan, dan jika tidak mampu maka disilahkan untuk saling bahu membahu untuk membuat ayat-ayat tandingan jika merasa benar (QS.Al-Baqarah : 23).


Dakwah kepada orang-orang yang belum memilih Diinul Islam sebagai jalan menuju ketenangan dunia dan kebahagiaan kekal di akhirat adalah memberikan penjelasan secara logis bahwa ajaran Islam sangat fair memperhitungkan setiap amalan pemeluknya dalam mencapai tujuan kebahagiaan dan ketenangan dunia akhirat. Setiap amalan akan dipertanggungjawabkan masing-masing kepada Allah SWT pada yaumul hisab nanti. Tidak ada perwakilan, tidak ada tanggung-menanggung dosa, tidak ada tebusan dosa maupun membeli surga. Janji Allah SWT bahwa surga akan diberikan kepada orang yang bertaqwa, yakni bagi mereka yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan-nya. Setiap ibadah yang diperintahkan Allah SWT mengandung kebaikan bagi orang yang menjalankan. Tidak ada bentuk ibadah yang diperintahkan Allah SWT mengandung kerusakan dan kemadharatan bagi yang menjalankannya. Jika ada yang menjalankan suatu ritual yang ia sebut ibadah tetapi menimbulkan kemadharatan baginya atau bagi pihak lain maka sudah dipastikan itu bukan ajaran Islam. Jadi berhati-hatilah dengan berbagai macam tipu muslihat iblis dan bala tentaranya. Saat ini banyak berkembang aliran-aliran yang mengatasnamakan Islam, tetapi mengajarkan membenci sana memuja sini. Mengagungkan syahwat dengan mengatasnamakan ibadah. Mengganti kewajiban ibadah dengan sejumlah materi. Maka itu bisa dipastikan bukan ISLAM. Wallahu a’lam.

Jumat, 29 Mei 2015

MENGAWAL GENERASI RABBANI

By : Mahrus Junaidi Elyas

Jika ukuran kebahagian pasangan suami istri adalah dikaruniai keturunan (anak-anak), maka kebahagiaan yang terindah adalah dikaruniai anak yang sholeh. Mereka adalah titipan Alloh SWT seperti halnya  kita dititipi harta. Sebagaimana sifatnya titipan pasti akan dimintai pertanggungjawaban dan harus rela jika sewaktu-waktu diambil oleh Sang Maha Memiliki.  Jika harta lebih mudah mengarahkannya, apakah digunakan untuk sarana penunjang ibadah dan untuk hal-hal yang diridho Alloh atau sebaliknya semakin sibuk menghitung dan menggunakannya untuk hal-hal yang menjauh dari ajaran agama dan dimurkai Alloh SWT, sepenuhnya  tergantung kadar keimanan kita.
Berbeda dengan mengarahkan anak-anak, banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

Figur Orang Tua, anak akan tumbuh berkembang dengan melihat figur orang tuanya. Gerak-gerik orang tua terekam sempurna di benak sang anak, bahkan sampai detil. Kebiasaan baik akan terekam dan dengan cepat ditiru oleh sang anak, demikian sebaliknya. Disinilah orang tua harus memilih, jika ingin anak-anaknya berperilaku baik, maka berilah contohnya. Kalau tidak ingin anaknya merokok ya orang tuanya jangan merokok. Kalau ingin anaknya rajin sholat ya harus dimulai dulu orang tuanya rajin sholat. Orang tua nggak bakal susah-susah menyuruh anak perempuannya berhijab jika Bunda-nya sudah lebih dulu berhijab. Karenanya, kebiasaan yang baik akan mudah bagi orang tua  untuk mengarahkan anak-anak berbuat baik juga.
Rumah sebagai madrasatul uula, sekolah pertama yang mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak. Peran orang tua bukan hanya menampilkan perilaku untuk dicontoh tetapi ada proses mengajarkan dan memastikan nilai-nilai yang diajarkan dapat diserap dengan baik oleh anak-anak. Peran ini tidak bisa digantikan oleh orang lain, sekalipun rutin mengundang ustadz ke rumah tetaplah tidak efektif dikarenakan terbatasnya jam pertemuan. Inilah saatnya berbagi tugas,  Ayah sesuai tanggungjawabnya bertugas mencari nafkah untuk keluarga dan Bunda  bertugas menjaga keluarga sehingga lebih banyak waktu berinteraksi dan men-distribusikan nilai-nilai kepada anak-anaknya. Saya lebih banyak menekankan distribusi nilai-nilai yang akan memberikan efek. Karena banyak juga orang tua yang taat beribadah tetapi ditemukan kenyataan anak-anaknya jauh dari kebiasaan orang tuanya. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik sehingga nilai-nilai dimaksud tidak ter-delivered.   Beberapa orang tua yang keduanya bekerja beralasan yang penting ada komunikasi efektif, sehingga masih bisa berinteraksi dengan anak-anak. Semua kembali kepada pilihan masing-masing, tetapi setiap pilihan ada resiko dan masalahnya. Kondisi  kota besar dengan kemacetan yang menghiasi hampir sebagian besar ruas jalan menyebabkan banyak waktu terpakai untuk kegiatan diluar rumah. Sehingga tiba di rumah dengan sisa-sisa tenaga dan konsentrasi, silahkan dibayangkan perhatian seperti apakah yang diberikan kepada anak-anak?. Meskipun tujuan bekerja untuk menambah pendapatan keluarga, silahkan dihitung berapa besar nilai yang didapat dan berapa besar nilai yang dikorbankan? Berapa tambahan penghasilan yang diperoleh dan berapa berkurangnya perhatian pada anak-anak?.
Perhatikan Lingkungan, Banyak orang tua yang kaget begitu mendapati anaknya tiba-tiba mengeluarkan kata-kata yang tak pernah diucapkan sebelumnya. Apalagi kata-kata yang tidak semestinya dan tidak pernah sekalipun terucap dari orang tuanya. Setelah diselidiki ternyata si anak meniru dari temannya bermain.  Karenanya perlu diarahkan agar anak memilih teman-teman dan lingkungan yang baik, dapat dimulai dari memilih lingkungan tempat tinggal, sekolah dan menciptakan suasana lingkungan rumah yang nyaman agar anak-anak tidak banyak menghabiskan waktu bermain di luar rumah. Faktor lingkungan non fisik juga perlu diperhatikan, seperti siaran televisi yang semakin hari cenderung tidak mendidik, dunia internet yang menyajikan milyaran data dan informasi  madu-racun. Jangan merasa tenang dulu bila anak lebih betah di rumah, tapi tidak pernah memperhatikan apa kesibukannya. Jangan-jangan si anak keasyikan menikmati tayangan televise yang menyajikan hiburan sampah, menampilkan kekerasan, mempertontonkan aurat dan pornoaksi. Atau jangan-jangan anak lebih asyik lagi mengakses internet, berinteraksi dengan pengguna lain melalui jejaring sosial dari seluruh penjuru dunia yang beraneka ragam isi otaknya. Ada yang berniat ingin menjalin persahabatan yang tulus, banyak juga yang punya niat jahat. Apakah kita pernah memperhatikan situs apa yang diakses anak-anak kita? Apakah kita pernah mengecek historynya?  Apakah anak pernah terbuka dan menanyakan tentang situs-situs yang dibukanya? Sebaiknya kita harus lebih waspada, karena internet jauh lebih luas jangkauan lingkunan yang dapat diakses anak-anak.  Internet juga begitu mudahnya diakses melalui gadget android dengan sentuhan-sentuhan pada layar touchscreen.  Internet bak pisau tajam, bisa digunakan untuk memotong sayuran bisa juga untuk mencelakai. Semua tergantung siapa yang memegangnya. File di internet banyak yang berbahaya, namun tidak sedikit juga yang memberikan manfaat luar biasa. Seseorang bisa dengan mudah mengakses situs pornografi maupun situs pesantren-digital. Belum lama terungkap kasus penjualan video porno anak dibawah umur, kasus pencabulan anak, dan masih banyak lagi kasus yang melibatkan anak-anak dibawah umur. Perkembangan dunia digital yang begitu pesatnya, sekali lagi kembali menuntut peran orang tua untuk berperan lebih ekstra kepada anak-anak agar dapat memanfaatkannya dengan baik  sesuai dengan kaidah dan perkembangan usianya. 
Anak bak lembaran kertas putih, para orang tua-lah yang memberikan coretan-coretan sehingga lembaran kertas menjadi indah atau malah berantakan tak karuan. “Seorang bayi tak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yg akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani…(HR Muslim no.4803). Karenanya Islam sangat perhatian dalam hal ini. Anak-anak adalah generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan orang tua, melanjutkan estafet dakwah dan menjaga syariat. Di akhirat kelak, anak-anak yang sholeh akan menjadi penolong orang tua masuk ke surganya Alloh SWT. Namun sebaliknya, anak-anak yang tidak diajarkan agama akan protes kepada Alloh SWT dan menahan orang tuanya masuk surga. Nabi Ibrahim AS juga berwasiat kepada anak-cucunya  sebagaimana yang diabadikan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 133 “adakah engkau menyaksikan ketika Ya’kub kedatangan (tanda-tanda) kematian, ketika ia berkata kepada anak-anaknya : “apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab : “kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu ) Tuhan Yang Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. Anak sholeh adalah investasi orang tua, yang akan selalu menerangi alam kubur nya nanti dengan do’a yang dipanjatkan.

Subhanakallohumma wa bihamdika Ashadu an la ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Selasa, 19 Mei 2015

MADU SIGURAH


Madu Sigurah
Manfaat :
Insya Allah bermanfaat untuk:
- Mengurangi keluhan mendengkur (Ngorok)
- Memperbagus kualitas tidur
- Melegakan tenggorokan
- Mengobati batuk, flu dan masuk angin
- Membantu mengobati sinusitis, asma, TBC, bronkhitis, gondongan (mumps/parotitis)
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Meringankan sesak nafas, alergi debu, ISPA
- Meredakan batuk karena rokok, melarutkan nikotin rokok, batuk rejan, dll.

Komposisi :
- Madu
- Senggunggu
- Jahe
- Kencur
- Pegagan
- Mint
- Kulit Manggis
- dll.

Aturan pakai :
- Baca Basmalah & baik diminum sebelum makan - Kocok terlebih dahulu sebelum diminum
- 2 bulan - 1 tahun : 2x1 sendok teh sehari
- 1 tahun - 3 tahun : 2x2 sendok teh sehari
- 4 tahun - 12 tahun : 2x1-2 sendok makan sehari
- Dewasa : 2x3-4 sendok makan sehari
- Khusus untuk terapi dengkur/ngorok 2-3 sendok makan sehari

Bahaya Mendengkur:
1. Setengah dari orang yang tidur mendengkur mengalami hipertensi
2. Memberi pengaruh buruk pada seluruh organ tubuh 
3. Mengganggu daya ingat, penilaian dan pengambilan keputusan
4. Menurunkan libido sexual dan bahkan sampai dis fungsi ereksi
5. meningkatkan terjadinya stroke
6. Menyebabkan timbulnya gangguan pada jantung, gagal jantung, penyumbatan pembuluh jantung koroner
7. Menyebabkan terhambatnya pertumbuhan organ sexual pada remaja (payudara dan penis)

Isi:
125 ml

MUI:
LPPOM MUI 12270000560313
Izin:
DIN KES P-IRT 020933147178

Produsen:
Alfa Herba



Harga : Rp.40.000,-
Berat Produk + Kemasan : 200 gram
Kode : 6385

Mengapa kita sering merasa “waktu” cepat sekali berjalan?  Kayaknya baru Lebaran, tahu-tahu sudah mau Ramadhan lagi, Lebaran lagi.
Jawabannya bisa bermacam-macam tergantung persepsi dan sudut pandang masing-masing kita. Padahal sebenarnya, “waktu” dari dulu sampai sekarang ya sama. Sehari 24 jam, seminggu tujuh hari. Yang membedakan adalah aktivitas mengisi waktu tersebut, kemudian dikaitkan dengan perasaan dan nilai yang diperoleh. Contohnya, satu jam menunggu seseorang akan terasa lebih lama dibandingkan dengan main game. Menanti seseorang yang akan membawa sesuatu yang penting tentu akan memberikan nilai lebih meskipun lelah menunggunya.
Allah SWT menyediakan waktu kepada hamba-Nya agar digunakan sebaik-baiknya. Sehingga akan ada orang-orang yang beruntung dan ada orang-orang yang merugi. “Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kondisi merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.(QS.Al-Ashr; 1-3)
Jatah waktu yang sama tetapi hasilnya bisa berbeda. Dua orang yang usianya sama bisa jadi berbeda keilmuannya, karena mungkin yang satu rajin belajar dan yang lainnya rajin hang-out. Yang satu beruntung dengan ketaqwaannya dan yang lainnya merugi karena kemungkarannya. Pepatah yang sering kita dengar “waktu bagaikan pedang, jika kita tidak memotongnya maka kita yang akan terpotong” maksudnya jika waktu tidak kita gunakan sebaik-baiknya maka kita akan rugi tidak mendapatkan apa-apa. Orang yang beruntung adalah yang panjang umurnya dan banyak amal baiknya. Karena semua perbuatan kita akan dimintakan pertanggungjawaban dihadapan mahkamah Allah Yang Maha Mengadili.
Semua kita diberi kesempatan yang sama untuk bertaqwa. Jangan jadikan alasan kesibukan sehingga tidak dapat melakukan amal sholeh. Karena taqwa berkaitan erat dengan keimanan seseorang dan keimanan berkaitan dengan hati yang cenderung ber-bolak-balik (baca:plin-plan) maka kesibukan seseorang juga akan berpengaruh kepada keimanan seseorang. Karenanya menguatkan keimanan adalah hal yang penting, dimulai dari menanamkan pondasi yang akan menopang struktur bangunan diatasnya supaya saling terkait dan memperkuat satu dengan yang lain. Keimanan seseorang akan meningkat dengan ibadahnya dan akan menurun jika ia melakukan kemaksiatan. Bagi orang yang beriman, dalam memilih aktivitas tentu memiliki standar ukuran, apakah  diridhoi Allah SWT atau tidak? Sesuai aturan-Nya atau melanggar?. Sehingga apabila aktivitasnya di jalan yang tidak melanggar aturan Allah SWT maka insyaaLLOH kesibukannya akan semakin meningkatkan keimanannya.
Nikmat Allah Ar-Rahman Ar-Rahiim begitu luas kadarnya, sungguh malu rasanya jika kita beribadah cuma sekedarnya.  Allah SWT berfirman “Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
Beribadah adalah melaksanakan janji kita kepada Rabb Al-Malikul Quddus. “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan Tuhan)”. (QS. Al A’raaf, 7 : 172)
Dan Allah SWT menciptakan jin dan manusia dengan tujuan agar beribadah kepada-Nya (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun [23]: 115)
Tujuan beribadah bukan semata agar kita menyembah kepada Allah SWT saja. Karena jika hanya demikian maka ibadah hanya akan menjadi ritual, jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan maka ia berdosa.  Lebih dari itu, tujuan beribadah agar kita dapat mengaplikasikan nilai-nilai-nya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, perintah menegakkan sholat agar kita terhindar dari perilaku perbuatan fahsya’ (keji) dan munkar (tidak mematuhi perintah Allah). Perbuatan fahsya’ terlihat dari efek madharatnya kepada diri sendiri dan orang lain, sedangkan perbuatan munkar adalah segala perbuatan dosa yang menjauhkan kita dari Allah SWT. Shaum Ramadhan dan Zakat  melatih kepedulian sosial. Ibadah haji pun bertujuan agar seseorang yang telah melaksanakannya dapat memahami makna kehidupan kemanusiaan yang universal.
So, ibadah kita sebenarnya untuk kepentingan kita, bukan sekedar kewajiban tapi menjadi kebutuhan. Seperti halnya ketika jasmani membutuh asupan makanan, dengan segera kita memenuhinya agar terhindar dari berbagai macam efek yang akan timbul seperti lesu, lemas, dan bahkan muncul penyakit pencernaan. Demikian pula ketika rohani membutuhkan asupan, maka akan terasa ada yang kurang sebelum kita menunaikannya.

Jika demikian, tidak ada alasan untuk menunda-nunda dalam menjalankan ibadah. Karena ajal akan tiba kapan saja, tak menunggu usia tua dan tak harus terbaring sakit. “dan ketika ajal itu tiba maka ia tidak dapat ditunda ataupun dimajukan sedikitpun” (QS.Al-A’raf 34).
Menjalankan ibadah akan terasa berat, jika ia hanya menjadi kewajiban semata.
Menjalankan ibadah akan menjadi penting, jika ia menjadi kebutuhan.
Menjalankan ibadah akan menjadi ringan, jika ia dibiasakan.
Satu hal yang harus ditanamkan pada diri sendiri:
“Kemuliaan seseorang dihadapan Allah SWT bukan karena keturunan, bukan karena harta, bukan karena prestasi akademik, bukan karena fisik, tetapi karena ketaqwaan-nya”

Taqwa bukan hanya menjalankan perintah Allah SWT tetapi sekaligus menjauhi larangan-Nya.  Beribadah adalah bukti ketaqwaan, Dengan beribadah maka kita akan semakin dekat dengan Allah Rabbul ‘alamin. Efeknya  akhlaq akan selalu terjaga dijalan yang diridhoi-Nya. Sehingga semakin tinggi tingkat ketaqwaan seseorang biasanya akan semakin enggan berbuat pelanggaran dan kemaksiatan. Bukan sekedar menghindari dosa tetapi lebih kepada menjaga amal sholehnya dari kerusakan.

Senin, 16 Februari 2015

REF@T KURMA COKLAT

Kurma, buah yang banyak tumbuh di Jazirah Timur Tengah ini banyak mengandung manfaat bagi tubuh. Manfaat yang begitu besar ini telah dikenal sejak zaman Para Anbiya. Bahkan Rosululloh SAW men-sunnah-kan berbuka puasa dengan 3 butir kurma. Manfaat yang begitu besar itu kini hadir berpadu dengan coklat yang juga kaya manfaat, dan kacang mede yang menjadikan bertambah nikmatnya paduan. Membuat orang yang awalnya tidak begitu suka manisnya kurma, menjadi terpesona dan mencoba lagi kelezatan kurma coklat mede ini.
Kemasan yang simpel cocok untuk oleh-oleh atau dijadikan teman coklat panas, teh manis atau ngopi-ngopi.

Ready to order : Kemasan +/- 300 gram harga Rp 40.000,- per-kemasan
untuk Reseller minimal 1 lusin Rp 35.000,- per-kemasan,
Belum termasuk ongkos kirim.

Pemesanan : 0896 8786 1594