Sebagian orang menganggap profesi juru masak adalah pekerjaan rendah dan tidak bisa dibanggakan. Padahal, sebuah rumah makan tidak akan mampu bertahan tanpa memiliki juru masak yang diandalkan. Restoran juga akan sepi pembeli bila tidak bisa menghadirkan citarasa masakan yang enak.
Aktivitas masak-memasak adalah seni menggabungkan
bahan baku dengan aneka bumbu yang memiliki aneka rasa yang berbeda dan dengan komposisi yang tepat maka akan
tercipta masakan dengan citarasa yang enak untuk dinikmati. Setiap bumbu
memiliki rasa yang khas dan fungsi yang berbeda satu sama lain, sehingga
diperlukan sentuhan dalam memadukan semua perbedaan yang ada. Ketidakmampuan
memadukan perbedaan yang dimiliki setiap bumbu akan menghasilkan citarasa yang
ngaco dan sulit dinikmati seperti terlalu asin, terlalu pedas, atau malah terlalu
hambar.
Tidak berlebihan bila kita sebut juru masak
adalah manajer yang mengatur fungsi dan peran setiap bahan baku dan bumbu yang
dipadu dalam sebuah masakan. Tidak berlebihan pula bila kita sebut juru masak
adalah pemimpin yang mengatur kapan bahan baku dan bumbu dipadukan, serta
berapa besar peran dan tanggung jawab setiap bumbu untuk memberikan rasa pada
setiap masakan. Sehingga setiap peran tidak dilakukan over lapping.
Seandainya pemimpin kita banyak belajar
pada juru masak tentu dalam menyusun kombinasi staf dan pembantunya akan
mempertimbangkan setiap kemampuan dan kompetensi yang ada pada staf dan
pembantunya tersebut. Karena dialah Pemimpin, dan setiap pemimpin bertanggung
jawab atas tercapainya tujuan dan bertanggung jawab atas apa yang ia pimpin.
Pelatih sepakbola adalah pemimpin atas
skuad kesebelasan sepakbola. Keberhasilan sebuah tim adalah keberhasilan ia
meramu para pemain yang ditunjukkan oleh keberhasilan mencapai kemenangan dalam
suatu pertandingan. Tidak perlu ragu dan menunggu masukan sana-sini untuk
mengambil keputusan, karena ia adalah pemimpin, dan show must go on.....
Presiden adalah pemimpin, sehingga tidak
perlu menunggu masukan sana-sini dalam menentukan susunan kabinetnya.
Keberhasilan kinerja kabinet adalah keberhasilan presiden sebagai pemimpin,
bukan keberhasilan koalisi. Demikian juga bila terjadi kegagalan juga tanggung
jawab presiden sebagai pemimpin bukan tanggung jawab koalisi.
Dan semoga saja Menkumham yang baru
dilantik juga sudah tidak “jetlag” lagi dengan jabatan yang baru diterimanya. Mosok menjalankan tugas Kementerian Hukum dan
Ham dengan dua kepala Menteri dan Wakil
Menteri. Terus nanti yang bertanggung jawab siapa? Nah kalau memiliki kebijakan
yang saling berseberangan, siapa yang mengambil keputusan dan tanggung jawab??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar