Berkah Herbal

Selasa, 02 Juni 2015

JALAN DAKWAH

Rasululloh SAW bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang melaksanakannya”.(HR.Muslim).

Islam tidak akan dikenal dan berkembang luas jika tidak ada aktivitas dakwah yang dijalankan oleh Rasululloh SAW. Aktivitas dakwah Rosulululloh dimulai kepada keluarga terdekat yaitu istri dan kerabat lainnya. Dari sinilah dimulainya penyebaran nilai-nilai Islam hingga sampai ke  ke Byzantium (Eropa), Habasyah (Sudan), Mesir dan Persia.

Untuk mengajak kepada kebaikan tidak harus menunggu berilmu banyak, tidak harus lulusan pesantren, tidak pula harus menjadi ustadz, ajengan, atau kyai.  Mengajak kepada kebaikan adalah tugas kita semua agar keindahan Islam bisa tersebar dan semakin banyak orang yang memperoleh petunjuk kepada jalan yang benar (shirotol mustaqim). Karena hanya Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan dunia untuk tujuan kebaikan dan ketenangan hidup, serta aspek kehidupan akhirat untuk tujuan kebahagiaan yang kekal. Semua tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat akan dapat tercapai bila kita menjalankan ajaran Islam dengan benar, insyaaLLOH.

Aktivitas dakwah merupakan bagian penting dalam ber-Islam dan merupakan kewajiban yang melekat kepada setiap individu seorang Muslim. Dakwah harus dimulai dari diri sendiri, karenanya setiap Muslim harus senantiasa memperbaiki diri dan menjalankan setiap kebaikan yang akan disampaikan. Allah SWT mengancam orang-orang yang berbeda antara kata dan perbuatan “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.(QS.As-Shaff: 2-3)
Aktivitas dakwah adalah jalan jihad yang sungguh mulia di sisi Allah SWT. Tidak ada bedanya dengan jihad memerangi kemungkaran pada zaman Rasululloh SAW. Metode dakwah juga dapat ditempuh berbagai macam cara. Jika Anda memiliki kemampuan berbicara dihadapan orang banyak, manfaatkan kemampuan anda untuk memotivasi secara verbal kepada ummat dalam hal amar makruf nahi munkar, maka inilah jalan mulia. Jika anda memiliki kemampuan menulis, tulislah kalimat-kalimat ajakan untuk ber-amar makruf nahi munkar, maka inilah jalan mulia, bisa dalam bentuk buku cetakan maupun website. Jika anda punya gadget, anda bisa manfaatkan untuk membroadcast ajakan-ajakan seperti “Sedekah Yuuk!”, “Tahajjud Yuuk!”, “Dhuha dulu Yuuk!”. Bayangkan, jika anda mengirim ke 300 orang yang ada di daftar kontak, maka anda telah mendapatkan pahala minimal sedekah pulsa, dan akan bertambah pahala dari orang-orang yang mengerjakan kebaikan karena pesan anda. Bahkan dengan meng-implementasikan akhlaqul karimah dalam setiap tindak-tanduk kita juga menjadi jalan dakwah yang tidak kalah manjurnya.

Sekecil apapun aktivitas ajakan kepada orang lain untuk berbuat kebaikan, maka kita akan memperoleh pahala kebaikan tanpa mengurangi pahala orang yang mengerjakannya. Mulailah dari sekarang!
Setiap upaya dakwah untuk mengajak kepada “shirotol mustaqim” adalah jalan untuk menegakkan dan meninggikan Islam, dan sebaliknya jika seseorang enggan menegakkan “amar makruf nahi munkar” maka sejatinya ia sedang meredupkan cahaya Islam.  Biasanya orang yang demikian beralasan “urusan agama urusan masing-masing!” dan biasanya orang tersebut juga hanya “sekedarnya” dalam menjalankan syariat.  Bahwa setiap ajakan kepada orang lain maka harus dimulai dari diri sendiri dan setiap orang yang melakukan kebaikan atas ajakan kita maka pahala akan mengalir kepada kita tanpa mengurangi pahala orang tersebut (HR.Muslim).

Bendera dakwah harus selalu dikibarkan! Agar ummat Islam semakin “ghiroh” dan bangga dengan ke-Islamannya. Agar para Muallaf yang baru mengenal Islam semakin tercerahkan jalan kebenaran yang telah ia pilih. Semakin mengerti apa yang harus dilakukan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Agar orang-orang yang belum masuk Islam mengerti dan tertarik akan keindahan ajaran Islam, bukan karena paksaan, tipuan, maupun rayuan materi. Karena jika dakwah tidak terus dilakukan, maka iblis akan mudah mewujudkan janjinya menjerumuskan manusia untuk menemaninya di neraka. Karena Yahudi dan Nasrani tidak akan rela sebelum ummat Islam mengikuti mereka.
Lihatlah kondisi saat ini!, banyak ummat Islam yang tidak sepenuhnya menjalankan ajaran Islam. Mengenakan jilbab masih mengikuti trend dan menyerupai gaya orang yang tidak mengerti Islam (tabarrujal jahiliyyah), dimana semestinya mengenakan jilbab harus menjulur hingga menutupi dadanya [QS.An-Nuur:31], dan bahkan agar lebih tenang dan tidak memancing syahwat laki-laki maka Allah SWT memerintahkan agar mengenakan jilbab ke seluruh tubuh wanita [QS.Al-Ahzaab:59]. Jelaslah aturan Allah SWT mengenai diwajibkannya jilbab ini. Maka  tidak perlu diperdebatkan lagi meskipun ada istri atau anak ulama besar sekalipun jika jilbab yang ia kenakan tidak sesuai aturan Allah SWT maka tidak bisa dianggap suatu pembenaran bahwa mengenakan jilbab juga boleh seperti itu.

Aktivitas dakwah juga bertujuan agar ummat Islam semakin mengerti dan mau mempelajari ajaran Islam dengan benar. Aqidahnya benar, Ibadahnya benar, dan pada akhirnya akhlaknya juga akan benar. Memberikan motivasi agar menyempurnakan kepada jalan Islam. "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jekak syaitan karena sesungguhnya syaitan adalah musuh besar bagi kalian" (QS.Al-Baqarah ; 208).
Tantangan dakwah juga  untuk menghadang upaya sekelompok orang yang dengan terang-terangan mengedepankan akal pikiran dalam menafsirkan syariat. Ayat Al-Qur’an diterjemahkan seenaknya sendiri dengan bekal membaca transliterasi tanpa mengerti kaidah tafsir (qawa’iduttafsir) dan tanpa mengaji kepada guru yang memiliki ilmu. Sehingga akhirnya yang dilakukan adalah pilah-pilih  ayat Al-Quran yang sesuai dengan akal dan zaman. Padahal Allah SWT telah menjamin bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, yang diturunkan kepada orang-orang yang bertaqwa [QS.Al-Baqarah :2]. Allah SWT juga menantang kepada pihak-pihak yang meragukan Al-Qur’an agar mendatangkan ayat-ayat tandingan, dan jika tidak mampu maka disilahkan untuk saling bahu membahu untuk membuat ayat-ayat tandingan jika merasa benar (QS.Al-Baqarah : 23).


Dakwah kepada orang-orang yang belum memilih Diinul Islam sebagai jalan menuju ketenangan dunia dan kebahagiaan kekal di akhirat adalah memberikan penjelasan secara logis bahwa ajaran Islam sangat fair memperhitungkan setiap amalan pemeluknya dalam mencapai tujuan kebahagiaan dan ketenangan dunia akhirat. Setiap amalan akan dipertanggungjawabkan masing-masing kepada Allah SWT pada yaumul hisab nanti. Tidak ada perwakilan, tidak ada tanggung-menanggung dosa, tidak ada tebusan dosa maupun membeli surga. Janji Allah SWT bahwa surga akan diberikan kepada orang yang bertaqwa, yakni bagi mereka yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan-nya. Setiap ibadah yang diperintahkan Allah SWT mengandung kebaikan bagi orang yang menjalankan. Tidak ada bentuk ibadah yang diperintahkan Allah SWT mengandung kerusakan dan kemadharatan bagi yang menjalankannya. Jika ada yang menjalankan suatu ritual yang ia sebut ibadah tetapi menimbulkan kemadharatan baginya atau bagi pihak lain maka sudah dipastikan itu bukan ajaran Islam. Jadi berhati-hatilah dengan berbagai macam tipu muslihat iblis dan bala tentaranya. Saat ini banyak berkembang aliran-aliran yang mengatasnamakan Islam, tetapi mengajarkan membenci sana memuja sini. Mengagungkan syahwat dengan mengatasnamakan ibadah. Mengganti kewajiban ibadah dengan sejumlah materi. Maka itu bisa dipastikan bukan ISLAM. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: