Rasululloh SAW
bersabda : “Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia mendapatkan
pahala sebagaimana pahala orang yang melaksanakannya”.(HR.Muslim).
Islam tidak akan dikenal dan berkembang luas jika tidak ada
aktivitas dakwah yang dijalankan oleh Rasululloh SAW. Aktivitas dakwah
Rosulululloh dimulai kepada keluarga terdekat yaitu istri dan kerabat lainnya.
Dari sinilah dimulainya penyebaran nilai-nilai Islam hingga sampai ke ke Byzantium (Eropa), Habasyah (Sudan), Mesir
dan Persia.
Untuk mengajak kepada kebaikan tidak harus menunggu berilmu
banyak, tidak harus lulusan pesantren, tidak pula harus menjadi ustadz,
ajengan, atau kyai. Mengajak kepada
kebaikan adalah tugas kita semua agar keindahan Islam bisa tersebar dan semakin
banyak orang yang memperoleh petunjuk kepada jalan yang benar (shirotol mustaqim). Karena hanya Islam
yang mengatur seluruh aspek kehidupan dunia untuk tujuan kebaikan dan
ketenangan hidup, serta aspek kehidupan akhirat untuk tujuan kebahagiaan yang
kekal. Semua tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat akan dapat tercapai
bila kita menjalankan ajaran Islam dengan benar, insyaaLLOH.
Aktivitas dakwah merupakan bagian penting dalam ber-Islam
dan merupakan kewajiban yang melekat kepada setiap individu seorang Muslim. Dakwah
harus dimulai dari diri sendiri, karenanya setiap Muslim harus senantiasa
memperbaiki diri dan menjalankan setiap kebaikan yang akan disampaikan. Allah
SWT mengancam orang-orang yang berbeda antara kata dan perbuatan “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi
Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.(QS.As-Shaff:
2-3)
Aktivitas dakwah adalah jalan jihad yang sungguh mulia di
sisi Allah SWT. Tidak ada bedanya dengan jihad memerangi kemungkaran pada zaman
Rasululloh SAW. Metode dakwah juga dapat ditempuh berbagai macam cara. Jika
Anda memiliki kemampuan berbicara dihadapan orang banyak, manfaatkan kemampuan
anda untuk memotivasi secara verbal kepada ummat dalam hal amar makruf nahi
munkar, maka inilah jalan mulia. Jika anda memiliki kemampuan menulis, tulislah
kalimat-kalimat ajakan untuk ber-amar makruf nahi munkar, maka inilah jalan
mulia, bisa dalam bentuk buku cetakan maupun website. Jika anda punya gadget,
anda bisa manfaatkan untuk membroadcast ajakan-ajakan seperti “Sedekah Yuuk!”,
“Tahajjud Yuuk!”, “Dhuha dulu Yuuk!”. Bayangkan, jika anda mengirim ke 300
orang yang ada di daftar kontak, maka anda telah mendapatkan pahala minimal
sedekah pulsa, dan akan bertambah pahala dari orang-orang yang mengerjakan
kebaikan karena pesan anda. Bahkan dengan meng-implementasikan akhlaqul karimah
dalam setiap tindak-tanduk kita juga menjadi jalan dakwah yang tidak kalah
manjurnya.
Sekecil apapun aktivitas ajakan kepada orang lain untuk
berbuat kebaikan, maka kita akan memperoleh pahala kebaikan tanpa mengurangi
pahala orang yang mengerjakannya. Mulailah dari sekarang!
Setiap upaya dakwah untuk mengajak kepada “shirotol mustaqim” adalah jalan untuk
menegakkan dan meninggikan Islam, dan sebaliknya jika seseorang enggan
menegakkan “amar makruf nahi munkar” maka
sejatinya ia sedang meredupkan cahaya Islam.
Biasanya orang yang demikian beralasan “urusan agama urusan masing-masing!” dan biasanya orang tersebut
juga hanya “sekedarnya” dalam menjalankan syariat. Bahwa setiap ajakan kepada orang lain maka
harus dimulai dari diri sendiri dan setiap orang yang melakukan kebaikan atas
ajakan kita maka pahala akan mengalir kepada kita tanpa mengurangi pahala orang
tersebut (HR.Muslim).
Bendera dakwah harus selalu dikibarkan! Agar ummat Islam
semakin “ghiroh” dan bangga dengan
ke-Islamannya. Agar para Muallaf yang baru mengenal Islam semakin tercerahkan
jalan kebenaran yang telah ia pilih. Semakin mengerti apa yang harus dilakukan
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Agar orang-orang yang belum masuk
Islam mengerti dan tertarik akan keindahan ajaran Islam, bukan karena paksaan,
tipuan, maupun rayuan materi. Karena jika dakwah tidak terus dilakukan, maka
iblis akan mudah mewujudkan janjinya menjerumuskan manusia untuk menemaninya di
neraka. Karena Yahudi dan Nasrani tidak akan rela sebelum ummat Islam mengikuti
mereka.
Lihatlah kondisi saat ini!, banyak ummat Islam yang tidak
sepenuhnya menjalankan ajaran Islam. Mengenakan jilbab masih mengikuti trend
dan menyerupai gaya orang yang tidak mengerti Islam (tabarrujal jahiliyyah), dimana semestinya mengenakan jilbab harus
menjulur hingga menutupi dadanya [QS.An-Nuur:31], dan bahkan agar lebih tenang
dan tidak memancing syahwat laki-laki maka Allah SWT memerintahkan agar
mengenakan jilbab ke seluruh tubuh wanita [QS.Al-Ahzaab:59]. Jelaslah aturan
Allah SWT mengenai diwajibkannya jilbab ini. Maka tidak perlu diperdebatkan lagi meskipun ada
istri atau anak ulama besar sekalipun jika jilbab yang ia kenakan tidak sesuai
aturan Allah SWT maka tidak bisa dianggap suatu pembenaran bahwa mengenakan
jilbab juga boleh seperti itu.
Aktivitas dakwah juga bertujuan agar ummat Islam semakin
mengerti dan mau mempelajari ajaran Islam dengan benar. Aqidahnya benar,
Ibadahnya benar, dan pada akhirnya akhlaknya juga akan benar. Memberikan
motivasi agar menyempurnakan kepada jalan Islam. "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jekak syaitan karena sesungguhnya syaitan adalah musuh besar bagi kalian" (QS.Al-Baqarah ; 208).
Tantangan dakwah juga
untuk menghadang upaya sekelompok orang yang dengan terang-terangan
mengedepankan akal pikiran dalam menafsirkan syariat. Ayat Al-Qur’an
diterjemahkan seenaknya sendiri dengan bekal membaca transliterasi tanpa mengerti kaidah tafsir (qawa’iduttafsir) dan tanpa mengaji kepada guru yang memiliki ilmu. Sehingga
akhirnya yang dilakukan adalah pilah-pilih ayat Al-Quran yang sesuai dengan akal dan
zaman. Padahal Allah SWT telah menjamin bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang tidak
ada keraguan didalamnya, yang diturunkan kepada orang-orang yang bertaqwa [QS.Al-Baqarah
:2]. Allah SWT juga menantang kepada pihak-pihak yang meragukan Al-Qur’an agar
mendatangkan ayat-ayat tandingan, dan jika tidak mampu maka disilahkan untuk
saling bahu membahu untuk membuat ayat-ayat tandingan jika merasa benar
(QS.Al-Baqarah : 23).
Dakwah kepada orang-orang yang belum memilih Diinul Islam sebagai jalan menuju
ketenangan dunia dan kebahagiaan kekal di akhirat adalah memberikan penjelasan
secara logis bahwa ajaran Islam sangat fair
memperhitungkan setiap amalan pemeluknya dalam mencapai tujuan kebahagiaan dan
ketenangan dunia akhirat. Setiap amalan akan dipertanggungjawabkan
masing-masing kepada Allah SWT pada yaumul
hisab nanti. Tidak ada perwakilan, tidak ada tanggung-menanggung dosa,
tidak ada tebusan dosa maupun membeli surga. Janji Allah SWT bahwa surga akan
diberikan kepada orang yang bertaqwa, yakni bagi mereka yang menjalankan
perintah dan menjauhi larangan-nya. Setiap ibadah yang diperintahkan Allah SWT
mengandung kebaikan bagi orang yang menjalankan. Tidak ada bentuk ibadah yang
diperintahkan Allah SWT mengandung kerusakan dan kemadharatan bagi yang
menjalankannya. Jika ada yang menjalankan suatu ritual yang ia sebut ibadah
tetapi menimbulkan kemadharatan baginya atau bagi pihak lain maka sudah
dipastikan itu bukan ajaran Islam. Jadi berhati-hatilah dengan berbagai macam
tipu muslihat iblis dan bala tentaranya. Saat ini banyak berkembang
aliran-aliran yang mengatasnamakan Islam, tetapi mengajarkan membenci sana
memuja sini. Mengagungkan syahwat dengan mengatasnamakan ibadah. Mengganti
kewajiban ibadah dengan sejumlah materi. Maka itu bisa dipastikan bukan ISLAM.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar