oleh : Mahrus Junaidi Elyass
Jangan percaya dengan slogan “masa muda-masa yang paling indah”, masa muda masanya hura-hura
alias funky, bebas menentukan jalan
hidupnya sendiri, orang tua nggak boleh ngatur-ngatur lagi, sudah bisa mikir
mana yang baik dan buruk buat diri sendiri, dan masih banyak lagi slogan-slogan
yang cenderung sak karepe dhewe……merasa
sudah mulai bebas memilih teman apalagi dari lawan jenisnya supaya dianggap
normal, sibuk berpacaran berdua-duaan padahal yang ketiga adalah syetan yang setia
menemani. Remaja putri sudah mulai mencari-cari model busana yang gaul dan
trendy, pakaian ketat agar dibilang seksi, ogah memakai busana muslimah agar tidak
dibilang ustadzah. What??? Lihatlah dunia luar sana! Berapa banyak remaja yang
terjerumus pergaulan bebas? Yang pria ujung-ujungnya kena penyakit kelamin,
yang wanita juga tak kalah menderita karena harus mengandung benih dosa. Berapa
banyak wanita yang mengalami pelecehan dari kaum pria karena busananya seksi
dan memancing kejailan mereka? Terjerat narkoba yang dibawa teman-temannya dan
akhirnya membawa petaka, naudzubillah….
Perhatikan wahai para remaja! Ketika seseorang telah
memasuki usia aqil baligh (dewasa)
dengan ditandai datangnya menstruasi bagi wanita dan mimpi basah bagi pria,
maka mulailah setiap amalnya akan diperhitungkan. Amal kebaikan dan ibadahnya akan
dicatat sebagai amal kebaikan dirinya, perbuatan kemungkaran akan dicatat
sebagai catatan dosa dirinya. Semua bentuk amalnya akan dipertanggungjawabkan kepada
Allah Subhanahu wata’ala di yaumil hisab nanti.
Keindahan adalah ketika seseorang memperoleh derajat tinggi
dimata Allah subhanahu wa ta’ala
karena ketaqwaannya. Karena tidak ada tempat yang terindah untuk tujuan akhir
bagi seorang mukmin kecuali surga yang dijanjikan Allah al-haqqul wa’dil amiin.
“subbanul yaum rijalul
ghod”, pemuda masa sekarang adalah calon pemimpin masa mendatang. Pemimpin
atas dirinya sendiri dan calon keluarga (istri dan anak-anaknya kelak). “jagalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim:6). Karenanya setiap
remaja harus membekali dirinya dengan ilmu agama agar kualitas ibadahnya
semakin baik. Mengerti mana yang wajib dan mana yang sunnah, mengerti mana yang
diperintahkan dan mana yang dilarang. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda
dalam beribadah, karenanya tidak ada alasan pula menunda-nunda menuntut
ilmunya. Karena ajal pun datang tak menunggu usia senja.
Seorang remaja yang taat beribadah termasuk salah satu dari
7 golongan yang akan mendapat perlindungan Allah subhanahu wata’ala nanti pada
hari dimana tidak ada perlindungan selain dariNya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda : “Ada tujuh kelompok yang akan mendapat naungan Allah
pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang adil,
remaja yang senantiasa beribadah kepada Allah, seseorang yang senantiasa
hatinya dipertautkan dengan masjid, dua orang yang saling menyayangi karena
Allah dimana berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang ketika
dirayu oleh wanita bangsawan lagi rupawan, lalu menjawab : “sesungguhnya saya
takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan shadaqah kemudian ia
merahasiakannya sampai-sampai tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan
oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir kepada Allah di tempat yang
sunyi kemudian kedua matanya meneteskan air mata”. (HR. Bukhori-Muslim).
Remaja yang sholeh dan sholihah adalah kebanggaan orang tua.
Kalian adalah asset berharga bagi keduanya. Kebaikan akhlak kalian
menenteramkan hidupnya dan itu lebih dari cukup untuk membalas budinya. Ketaatan
kalian yang nantinya akan turut mengangkat derajat orang tua dihadapan Allah
subhanahu wa ta’ala. Doa kalian adalah penerang alam kubur orang tua yang telah
tiada. Dan inilah bakti yang paling
tinggi kepada orang tua. Harapan para orang tua adalah dipertemukan kembali
dengan keluarganya, istri dan anak-anaknya kelak di surganya Allah Azza wa
Jalla, aamiin.