Setiap Hari Raya Idhul Adha atau Idhul Qurban, nampak pemandangan disana-sini sebagian ummat Islam menyelenggarakan qurban dengan menyembelih kambing, domba, sapi, kerbau bahkan onta untuk daerah di Timur Tengah. Panitia pun dibentuk, hewan qurban dikumpulkan entah di masjid, musholla atau komunitas-komunitas seperti komplek perumahan, pesantren dan panti asuhan. Mereka juga mendadak pandai menguliti hewan qurban kecil seperti kambing dan domba, seperti halnya saya juga bisa menguliti kambing karena moment seperti itu.
Untuk hewan qurban kambing, daging dan tulang yang telah dipotong-potong disusun dalam bagian-bagian kecil untuk selanjutnya dimasukkan dalam kantong plastik untuk dibagikan kepada fakir miskin dan tetangga kanan-kiri. Yang tersisa tinggal kulit, potongan kaki dan kepala kambing. Biasanya kulit kambing sudah dipesan oleh pengepul, tapi kepala dan kaki kambing biasanya jarang yang mau ambil. Padahal kepala dan kaki kambing dapat dijadikan makanan yang nikmat bin lezat bila bisa mengolahnya. Seperti yang sering saya jumpai di sekitar Jabodetabek banyak rumah makan dan warung tenda yang menyediakan menu sop kaki kambing, disana bisa kita jumpai selain kaki kambing yang telah disulap menjadi lunak (kecuali tulangnya) juga berbagai organ yang ada di kepala kambing seperti lidah, kuping, cingur/bibir, mata dan otak kambing, disamping juga disediakan jeroan seperti babat, usus, limba, hati dan terpedo kambing. Wah lazizz.....!
Berikut tips mengolah kepala kambing yang cukup keras, apalagi kambing garut yang sering nyeruduk-nyeruduk...!
Pertama, kepala kambing dibakar diatas bara api, tujuannya untuk menghilangkan bulu-bulunya. Jangan terlalu dekat dengan api karena kulit kambing akan gosong dan kupingnya pun bisa hangus. Bolak-balikkan kepala kambing sambil dikerok bagian bulu yang telah hangus terbakar hingga bersih seluruh bagiannya.
Kedua, kepala kambing direbus ke dalam air mendidih selama lebih kurang 30 menit untuk menghilangkan sisa bulu yang tidak habis terbakar.
Ketiga, setelah kulit kepala kambing benar-benar bersih, mulailah memotong bagian-bagian kulitnya hingga tersisa tengkoraknya,
wuih serem....Keempat, buka mulut kambing lebar-lebar, bukan untuk menyikat gigi kambing yang seumur-umur tidak pernah sikat gigi tapi sambil melepaskan kaitan rahangnya dan melepaskan mulut bawah dan lidahnya (hmmm....lidah juga banyak diminati karena stoknya cuma satu buah setiap ekor kambing, itupun panjangnya tak kurang dari 20 sentimeter).
Kelima, tahapan inilah yang paling mendebarkan dan butuh ekstra hati-hati karena harus membelah tengkorak kambing menjadi dua bagian untuk mengeluarkan otaknya (hmmm....sudah bisa membayangkan kelezatan otak kambing, dan cuma sekepal tangan untuk setiap ekornya). Belah dengan hati-hati tengkorak kambing dengan menggunakan golok, dibelah membujur dari belakang ke depan sehingga masing-masing tanduk menjadi terpisah. Otak kambing biasanya telah menggumpal akibat proses pembakaran dan perebusan yang cukup dan memudahkan untuk diangkat dari lubang tengkorak.
Dan, pfuihhh......selesai sudah sesi membongkar kepala kambing dan saya ucapkan selamat karena anda telah dapat menghancurleburkan kepala kambing yang menurut sebagian orang sulit melakukannya. Dan selamat pula karena otak kambing tidak pecah apalagi berantakan akibat terlalu keras dan bernafsu membelah kepala kambing menggunakan golok.
inilah hasil akhir kepala kambing yang begitu keras akhirnya terpotong-potong dan tercerai berai
gud lak....!
Postingan berikutnya adalah sesi Memasak Kepala Kambing, resepnya di inspirasi oleh masakan sebuah warung makan kecil di sebuah terminal kecil di desa kecil yaitu desa Nglorok Pacitan Jawa Timur.
Salam Chef Masjunet.